Kata al-hayât (kehidupan) di dalam al-Qur’ân al-Karîm terulang sebanyak seratus tujuh puluh tujuh kali. Kata tersebut terkadang berbentuk fi’il mâdli (kata kerja bentuk lampau) dan terkadang berbentuk fi’il mudlâri’ (kata kerja bentuk sekarang). Adakalanya berbentuk tunggal dan adakalanya berbentuk plural. Sebagaimana kata tersebut terkadang dalam bentuk mashdar (infinitif) dan terkadang juga dalam bentuk isim fâ’il.1
Kata al-hayyu (yang hidup) antonim dari kata al-mayyit (yang mati). Sedangkan kata al-hiyyu (dengan hâ’ kasrah), al-hayawân (dengan semua hurufnya hidup), al-hayât dan al-hayauwt (dengan fathah pada huruf yâ’ dan sukun pada huruf nûn) adalah antonim dari kata al-maut (kematian).2
Kata al-hayât di dalam al-Qur’ân al-Karîm digunakan dalam delapan bentuk:
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman:
Kata al-hayât (kehidupan) di dalam al-Qur’ân al-Karîm terulang sebanyak seratus tujuh puluh tujuh kali. Kata tersebut terkadang berbentuk fi’il mâdli (kata kerja bentuk lampau) dan terkadang berbentuk fi’il mudlâri’ (kata kerja bentuk sekarang). Adakalanya berbentuk tunggal dan adakalanya berbentuk plural. Sebagaimana kata tersebut terkadang dalam bentuk mashdar (infinitif) dan terkadang juga dalam bentuk isim fâ’il.1
Kata al-hayyu (yang hidup) antonim dari kata al-mayyit (yang mati). Sedangkan kata al-hiyyu (dengan hâ’ kasrah), al-hayawân (dengan semua hurufnya hidup), al-hayât dan al-hayauwt (dengan fathah pada huruf yâ’ dan sukun pada huruf nûn) adalah antonim dari kata al-maut (kematian).2
Kata al-hayât di dalam al-Qur’ân al-Karîm digunakan dalam delapan bentuk:
Pertama: al-hayât dalam pengertian “penciptaan yang pertama”.
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman:
“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?” (Qs. Al-Baqarah (2): 28).
Ungkapan fa ahyâkum (lalu Allah menghidupkan kamu) dalam ayat di atas, bermakna, “kalian sebelumnya belum ada, kemudian Allah menciptakan kamu sekalian sebagai penciptaan yang pertama.”
Juga dalam firman-Nya:
“Dan Dia-lah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian menghidupkan kamu (lagi), sesungguhnya manusia itu, benar-benar sangat mengingkari ni`mat.” (Qs. Al-Hajj (22): 66).
Kalimat ahyâkum (yang telah menghidupkanmu) pada ayat tersebut, berarti, “Allah telah menciptakan kamu sekalian.”
Dalam ayat-Nya yang lain, Allah Subhânahu wa Ta’âlâ juga berfirman:
“Katakanlah, “Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Qs. Al-Jâtsiyah (45): 26).
Makna yuhyîkum (Allah-lah yang menghidupkan kamu) dalam firman Allah tersebut adalah “katakanlah bahwa Allah-lah yang telah menciptakanmu. Maksudnya, Allah yang telah menciptakanmu pada awal penciptaan.”3
By. Darmawan
terkait: http://www.baitulquran.or.id/
Comments :
0 komentar to “Tafsir Kata al-Hayah dalam Al-Quran”
Posting Komentar