Chex & Rimba. Diberdayakan oleh Blogger.

Adsensecamp

Mutiara Kata

Hiduplah seperti lilin menerangi orang lain,janganlah hidup seperti duri dan menyakiti orang lain

Berapa Nilai Web/Blog Anda???

Kamis, 08 April 2010

Tafsir Kata al-Hayah dalam Al-Quran [2]

Kedua: al-hayyu dalam arti “orang mukmin yang memperoleh hidayah”.
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman:
“Supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir.” (Qs. Yâsîn (36): 70).
Kalimat man kâna hayyan (orang-orang yang hidup) yang maksudkan di ayat ini adalah “orang mukmin yang mendapatkan petunjuk dalam mengetahui Allah ‘Azza wa Jalla”.

Allah Subhânahu wa Ta’âlâ juga berfirman:
“Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.” (Qs. Al-An’âm (6): 122).
Kalimat faahyainâhu (kemudian dia Kami hidupkan) dalam ayat di atas, maksudnya, “Kami (Allah) telah memberikan petunjuk kepadanya.”
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ juga bersabda:
“Dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar.” (Qs. Al-Fâthir (35): 22).
Kata al-ahyâ (orang-orang yang hidup) dalam ayat di atas, berarti, “orang-orang yang beriman” dan kata al-amwât (orang-orang yang mati), bermakna, “orang-orang kafir”.4

Ketiga: al-ihyâ‘ (menghidupkan) dalam arti “memelihara”, sedang al-hayât dalam arti “pemeliharaan”.

Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman,
“Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” (Qs. Al-Baqarah (2): 179).
Kata hayâtun dalam ayat tersebut bermakna jaminan kelangsungan hidup.
Dalam ayat-Nya yang lain, Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman:
“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan siapa saja yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi.” (Qs. Al-Mâ‘idah (5): 32).
Kalimat man ahyâhâ, mempunyai pengertian, “siapa saja yang memelihara kehidupan seseorang.”
Kemudian dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ yang berbunyi:
“Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir`aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu.” (Qs. Al-Baqarah (2): 49).
Maksud kata yastahyûn di sini, berarti, “pengikut Fir’aun membiarkan anak-anak perempuan kalian tetap hidup.”
Keempat: al-hayât dalam arti “hidup dan berkembangnya bumi dengan tumbuh-tumbuhan”.
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman:
“Dan Allah, Dia-lah Yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu ke suatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu.” (Qs. Al-Fâthir (35): 9).
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ juga dalam ayat lain juga berfirman:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.” (Qs. Al-Rûm (30): 24).
Kemudian dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ yang lain:
“Untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan.” (Qs. Qâf (50): 11).
Maksud dari tiga ayat di atas ini yakni “Allah menghidupkan bumi yang pada awalnya gersang tanpa ada tumbuhan sama sekali dengan menjadikannya subur sehingga tumbuhlah berbagai macam tumbuhan dan bunga. Kemudian jadilah bumi ini dipenuhi oleh tumbuh-tumbuhan padahal sebelumnya ia tandus lagi gersang.”5
Kelima: al-ihyâ‘ dalam arti “penghidupan kembali sesuatu yang telah mati tanpa makanan dan tanpa ada bekas di dunia, sebagai pelajaran sebelum datangnya hari kiamat”.
Makna seperti ini kita dapatkan dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berikut:
“Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mu`jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.” (Qs. Ali ‘Imran (3): 49).
Dengan kehendak Allah Subhânahu wa Ta’âlâ, Nabi Isa ‘alaihissalâm bisa menghidupkan orang yang telah meninggal dunia supaya menjadi pelajaran bagi Bani Israil. Beliau menghidupkan kembali seseorang yang bernama Sâm bin Nûh. Sâm bin Nûh kemudian bercerita kepada Bani Israil tentang apa yang telah terjadi pada dirinya, setelah itu dia mati lagi seperti sediakala.

Keenam: al-hayât dalam arti “kehidupan dunia”.
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman:
“Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).” (Qs. Al-Ra’d (3): 26).
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ juga berfirman:
“Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (Qs. Al-Baqarah (2): 96).
Dalam ayat ini seolah-oleh Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berkata, “Wahai Muhammad, kamu pasti akan menjumpai orang-orang yang sangat rakus pada kehidupan dunia hayât dan sangat membenci kematian, mereka adalah orang-orang Yahudi.”

Ketujuh: al-hayât dalam arti “kehidupan akhirat yang abadi”.
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman:
“Dia mengatakan, Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini.” (Qs. Al-Fajr (89): 24).
Ayat tersebut mengandung pengertian, bahwa “orang itu berharap bisa mempersembahkan kebaikan dan amal saleh. Huruf “lâm” yang menggandeng kata al-hayat memberi pengertian ‘demi’, yakni, “Demi kepentingan hidupku”. Kehidupan yang dimaksud di sini adalah kehidupan akhirat. Kehidupan akhirat adalah kehidupan yang sejati. Karena kehidupan tersebut kekal tanpa ada batas.
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ juga berfirman:
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (Qs. Al-‘Ankabût (29): 64).
Dalam ayat ini, Allah Subhânahu wa Ta’âlâ memberi peringatan, dengan firman-Nya yang berbunyi lahiya al-hayawân, bahwa “kehidupan yang hakiki dan abadi adalah kehidupan yang tak akan pernah sirna, bukan kehidupan yang hanya sementara.”
Kedelapan: al-hayât sebagai salah satu sifat Allah Subhânahu wa Ta’âlâ.
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman:
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.” (Qs Ali ‘Imran (3): 2).
Jika ada yang mengatakan bahwa Allah hayyun (Mahahidup), maka maksud dari perkataan itu adalah “sifat mati itu tidak layak bagi Allah Subhânahu wa Ta’âlâ, dan sifat Mahahidup hanya pantas dimiliki oleh Allah ‘Azza wa Jalla.

By. Darmawan

terkait: http://www.baitulquran.or.id/

Tafsir Kata al-Hayah dalam Al-Quran

AlquranKata al-hayât (kehidupan) di dalam al-Qur’ân al-Karîm terulang sebanyak seratus tujuh puluh tujuh kali. Kata tersebut terkadang berbentuk fi’il mâdli (kata kerja bentuk lampau) dan terkadang berbentuk fi’il mudlâri’ (kata kerja bentuk sekarang). Adakalanya berbentuk tunggal dan adakalanya berbentuk plural. Sebagaimana kata tersebut terkadang dalam bentuk mashdar (infinitif) dan terkadang juga dalam bentuk isim fâ’il.1
Kata al-hayyu (yang hidup) antonim dari kata al-mayyit (yang mati). Sedangkan kata al-hiyyu (dengan hâ’ kasrah), al-hayawân (dengan semua hurufnya hidup), al-hayât dan al-hayauwt (dengan fathah pada huruf yâ’ dan sukun pada huruf nûn) adalah antonim dari kata al-maut (kematian).2
Kata al-hayât di dalam al-Qur’ân al-Karîm digunakan dalam delapan bentuk:

Pertama: al-hayât dalam pengertian “penciptaan yang pertama”.
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman:
Kata al-hayât (kehidupan) di dalam al-Qur’ân al-Karîm terulang sebanyak seratus tujuh puluh tujuh kali. Kata tersebut terkadang berbentuk fi’il mâdli (kata kerja bentuk lampau) dan terkadang berbentuk fi’il mudlâri’ (kata kerja bentuk sekarang). Adakalanya berbentuk tunggal dan adakalanya berbentuk plural. Sebagaimana kata tersebut terkadang dalam bentuk mashdar (infinitif) dan terkadang juga dalam bentuk isim fâ’il.1
Kata al-hayyu (yang hidup) antonim dari kata al-mayyit (yang mati). Sedangkan kata al-hiyyu (dengan hâ’ kasrah), al-hayawân (dengan semua hurufnya hidup), al-hayât dan al-hayauwt (dengan fathah pada huruf yâ’ dan sukun pada huruf nûn) adalah antonim dari kata al-maut (kematian).2
Kata al-hayât di dalam al-Qur’ân al-Karîm digunakan dalam delapan bentuk:
Pertama: al-hayât dalam pengertian “penciptaan yang pertama”.
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman:
“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?” (Qs. Al-Baqarah (2): 28).
Ungkapan fa ahyâkum (lalu Allah menghidupkan kamu) dalam ayat di atas, bermakna, “kalian sebelumnya belum ada, kemudian Allah menciptakan kamu sekalian sebagai penciptaan yang pertama.”
Juga dalam firman-Nya:
“Dan Dia-lah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian menghidupkan kamu (lagi), sesungguhnya manusia itu, benar-benar sangat mengingkari ni`mat.” (Qs. Al-Hajj (22): 66).
Kalimat ahyâkum (yang telah menghidupkanmu) pada ayat tersebut, berarti, “Allah telah menciptakan kamu sekalian.”
Dalam ayat-Nya yang lain, Allah Subhânahu wa Ta’âlâ juga berfirman:
“Katakanlah, “Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Qs. Al-Jâtsiyah (45): 26).
Makna yuhyîkum (Allah-lah yang menghidupkan kamu) dalam firman Allah tersebut adalah “katakanlah bahwa Allah-lah yang telah menciptakanmu. Maksudnya, Allah yang telah menciptakanmu pada awal penciptaan.”3

By. Darmawan
terkait: http://www.baitulquran.or.id/

Selasa, 06 April 2010

RIMBA

Nama ini diambil karena letak dari masjig ini adalah di baran, kemudian sepakat untuk diberikan nana RIMBA.

Rimba didirikan pada tahun 2008, kegiatan yang dilakukan sudah banyak:
  1. Pengajian anak-anak setiap hari sabtu
    Pengajian ini mempunyai tujuan untuk mendidik anak-anak agar dapat menjadi generasi muda yang bertaqwa.

  2. Arisan
    Arisan ini diperuntukkan seluruh anggota Rimba, yang dilakukan setiap selapan/35 hari, yaitu malam minggu pon.
    Di dalam arisan diberikan acara pengajian, kemudian arisan, dan dilanjutkan bincang2 untuk membicarakan permasalahan antar anggota.

  3. Pengajian Umum
    Pengajian umum dilakukan pada waktu hari-hari besar agama, biasanya dilakukan dengan sistem semi akbar, yaitu dengan mengundang warga tetangga.

  4. Pembangunan masjid
    Organisasi ini turut andil dalam pembangunan masjid an nuur yang merupakan masjid kesayangan dan digunakan sebagai pusat dari seluruh kegiatan.Hal yang sudah dilakukan antara lain ikut dalam pencarian dana.

  5. Kegiatan Ramadhan
    Setiap datangnya bulan ramadhan rimba sangat rajin untuk membuat kegiatan di masjid. seperti: Pengajian Menjelang buka puasa, kultum tarawih, tadarus alquran, kulsub, dll.
  • Takbir Keliling
    Setiap malam hari raya akan berlangsung Rimba mengadakan takbir keliling untuk menyerukan nama Allah SWT.

  • Lomba
    Rimba sering mengikuti kegiatan lomba yang diadakan oleh pemerintah tingkat desa.

  • Hari Raya Idul Fitri
    Setiap hari raya Idul Fitri seluruh anggota bersama-sama sholat jama'ah, kemudian silaturahmi pada seluruh warga secara bersama untuk mengucapkan mohon maaf lahir dan batin.
Walaupun organisasi rimba ini masih baru, tetapi sudah dapat dilihat keberhasilannya. Seluruh anggota kompak dalam kegiatan masjid maupun masyarakat.
Rimba masih mempunyai banyak sekali harapan yang belum dapat dicapai, walaupun hanya dengan fasilitas yang sangat minim sekali Rimba dapat membuktikan keseriusannya untuk lebih maju.

Sabtu, 03 April 2010

Filosofi Hidup

“Manusia bisa bahagia bisa tidak adalah tergantung pilihannya sendiri” (Abraham Lincoln).

“Akulah sumber pendorong diriku sendiri. Akulah kapten hidupku. Aku bisa memilih sikap yang bertanggung jawab atas kebahagiaan atau ketidakbahagiaanku sendiri. Akulah yang duduk di kursi pengemudi menuju takdirku, bukannya penumpang.”

“Yang penting bukanlah apa yang terjadi padamu dalam hidup ini, melainkan bagaimana responmu terhadap kejadian itu.” (W. Mitahell)

“Lakukanlah atau tidak. Tak ada sifatnya yang coba-coba.” (Yoda)

“Kebimbangan kita adalah pengkhianat kita, yang sering kali membuat kita kehilangan peluang menang karena takut mencobanya.” (William Shakespeare)

“Pertanyaan paling mendesak dalam hidup ini: Apakah yang kamu perbuat bagi orang lain.” (Martin Luther King)

“Sebuah kata yang baik bisa menghangatkan tiga bulan musim dingin.” (Pepatah Jepang)

“Niat-niat baik yang tidak diungkapkan tidak ada artinya.” (Ken Blanchar)

“Sumur diri kita dari mana tawa ria kita keluar, sering kali penuh dengan air mata kita. Semakin dalam dukacita kita semakin besar sukacita yang ditampungnya.” (Kahlil Gibran).

“Kita adalah kita yang terbaik bila menjadi diri kita sendiri.” (Kimberly Kirberger)

“Ketika satu pintu tertutup, ada pintu lain yang tebuka. Namun kita sering hanya menyesal yang tertutup sehingga tidak menyadari yang terbuka buat kita.” (Alexander Graham Bell)

“Kecantikan sejati ada dalam sanubari, namun kecerdasan sejati adalah bagaimana menyadarinya.” (Jenna Butrenchuk)

“Ketika semua orang meninggalkanmu, tinggalkan saja mereka dan berjalanlah sendiri.” (Dan “Rudy”Mulhausen)

“Satu-satunya jalan untuk bangkit dari kesedihan adalah menerimanya sebagi suatu kenyataan dan bersedia memulai sesuatu untuk menyembuhkan dan mengubahnya.” (Colin Mortensen)

“Seandainya kita bisa bersikap jujur mengakui kesalahan kita dan bukannya membela diri, kita akan mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk dimaafkan.” (KK)

“Waktu dan jarak tidak berarti. Kedekatan adalah urusan hati.” (Flavia)

“Persahabatan adalan pertalian yang hadir unuk membantumu mengatasi saat sulit dalam kehidupanmu. Para sahabat adalah sosok yang membuatmu bersedia melakukan apa saja untuk mereka dan yang bersedia melakukan apa saja bagi dirimu. Seorang sahabat adalah seseorang yang kau tak tahan untuk tidak mengenal pribadinya. Persahabatan terjalin terserah dengan cara apapun yang kau jalani.” (Britany Kusserow)

“Seandainya kau dicampakkan oleh sahabatmu, ketahuilah bahwa teman sejati kelak akan mengisi tempat yang kosong dalam dirimu.” (KK)

“Cinta bukan cinta sampai kita menyerahkannya.”

“Persahabatan sejati mirip dengan kesehatan tubuh kita nilainya jarang disadari sebelum kita akhirnya kehilangan.”

“Jangan berjalan di depanku, aku tidak akan mengikutimu. Jangan berjalan dibelakangku, aku takkan menunjukkan jalanmu. Berjalanlah disisiku dan jadilah sahabatku.” (Albert Camus)

“Jenius itu adalah 1% inspirasi dan 99% cucuran keringat.” (Thomas Alfa Edison)

“Ubahlah batu-batu sandungan anda menjadi batu loncatan.”

“Kita tidak tahu bagaimana hari esok, yang bisa kita lakukan adalah berbuat sebaik-baiknya dan berbahagia hari ini.” (Samuel Taylor Coleridge)

“Selalu tanamkan dalam pikiran bahwa ketetapan hati anda untuk berhasil lebih penting daripada hal apapun.” (Abraham Lincoln)

“ Kegagalan hanyalah kesempatan untuk memulai lagi dengan yang lebih pandai.” (Henry Ford)

“Kebesaran seseorang terletak dalam kekuatan berpikirnya.” (Blaise Pascal)

“Penghargaan tertinggi bagi kerja keras seseorang bukanlah apa yang ia peroleh dari usahanya tetapi apa jadinya ia oleh usahanya.” (John Ruskin)

“Orang tidak perduli berapa banyak yang anda tahu sampai mereka tahu seberapa banyak anda perduli.” (John Maxwell)

“99% kegagalan berasal dari orang yang mempunyai kebiasaan membuat alasan.” (George)

“Cara-cara menjadi bijaksana adalah tahu apa yang harus dimaafkan.” (William James)

“Untuk menikmati kebebasan, kita harus mengendalikan diri sendiri.” (Virginia Woolf)

“Hanya Tuhan yang boleh mengambil hidup seseorang karena ia yang memberikan.” (Mohandas K Gandhi)

“Kejujuran adalah kebijakan yang paling baik.”

“Jangan sia-siakan waktu anda untuk ragu-ragu dan takut. Laksanakanlah pekerjaan yang ada di depan mata, sebab tugas saat ini yang dilaksanakan dengan sebik-baiknya akan menjadi persiapan terbaik untuk masa-masa yang akan datang.”

“Gapailah langit karena jika melesatpun, kau akan tetap berada di antara bintang-bintang.”

“Orang-orang yang berhasil di dunia ini adalah orang yang bangkit dan mencari keadaan yang mereka inginkan dan jika tidak menemukannya, mereka akan membuatnya sendiri.” (George Bernard Shaw)

“Jika impianmu cukup besar, halangnya tidak akan berarti.”

“Perbedan antara yang mustahil dan yang tidak mustahil terletak pada tekad seseorang.” (Tommy Lasorda)

“Bukan kecerdasan saja yang membawa sukses, tetapi juga hasrat untuk sukses, komitmen untuk bekerja keras dan keberanian untuk percaya akan dirimu sendiri.”

“Dengan tetap mematuhi hal-hal yang tidak ditakdirkan untuk kulakukan, aku kini mengerti bahwa kekuatanku adalah hasil kelemahanku, kesukseanku adalah akibat kegagalanku dan gayaku langsung berkaitan denagn kertebatasanku.” (Billy Joel)

“Jika A = sukses dalam hidup, maka A= X+Y+Z. X =kerja Y =bermain Z = tutup mulut.”

“Seorang ahli kimia yang dapat mengeluarkan dari unsure hatinya, walas asih, rasa hormat kerinduan, kesabarn, penyesalan, keterkejutan, dan rasa maaf, lalu memadukannya menjadi suatu senyawa, akan mampu menciptakan atom yang disebut cinta.” (Kahlil Gibran)

“Jangan mengharapkan menjadi apa-apa selain menjadi dirimu sendiri dan cobalah menjadi dirimu sendiri yang sempurna.” (Santo Francis De Salas)

“Lawanya cinta bukanlah benci melainkan tidak perduli.” (Elie Wiesel)

CHEX

Organisasi ini adalah organisasi pemuda yang digunakan untuk umum diluar kegiatan dari masjid, tetapi masih 1 bagian. CHEX didirikan pada tahun 2006.
Sampai saat ini organisasi ini masih berjalan dengan baik, sudah banyak kegiatan yang telah dilakukannya. diantaranya adalah:

  1. Bersih Dusun
    Kegiatan ini dilakukan rutin bulanan dan dengan tujuan agar menjadikan lingkungan yang bersih dan sehat.

  2. Penghijauan
    Chex mengadakan kegiatan penanaman pohon pisang yang mempunyai manfaat banyak sekali. Hasil dari penanaman itu sudah sangat lumayan sekali, selain itu tujuannya adalah sebagai tanaman perindang.
    hasil dari pohon pisang ini dimasukkan kas pemuda/Chex.

  3. Pinjaman
    Sebagian dari kas chex ini digunakan untuk memberikan simpanan pada anggota yang membutuhkan.

  4. Perayaan Kemerdekaan Indonesia
    Untuk menyambut hari kemerdekaan RI chex selalu mengadakan kegiatan:
    • Lomba anak-anak
      banyak macam lomba yang dilakukan untuk anak-anak yang bertujuan untuk mendidik dan melatih anak-anak.

    • Tirakatan
      Kegiatan ini dilakukan pada waktu malam sebelum hari kemerdekaan. Chex mengumpulkan seluruh warga masyarakat untuk berdoa dan dilanjutkan pentas-pentas dari anak-anak dan remaja.

    • Sepeda Gembira
      Kegiatan sepeda gembira selalu dilakukan sebelum atau pas perayaan hari kemerdekaan. Acara ini bertujuan untuk memberikan hiburan kepada anak-anak.

    • Acara Puncak
      Pada acara puncak diadakan pentas atau kegiatan yang lain, seperti: Pentas Seni Jathilan, Band atau acara yang lain.
      Seluruh kegiatan yang dilakukan ini tidak memakan biaya yang banyak karena yang diutamakan adalah kreatifitas dari kemampuan dari chex sendiri.Karena kekompakan dan keseriusan dalam mengadakan kegiatan alhamdulillah dapat dilaksanakan dengan lancar.

  5. Usaha
    Usaha yang sudah dilakukan adalah membuka usaha untuk jualan jagung bakar di pasar malam. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mendidik anggota agar belajar untuk berusaha.
    Alhamdulillah dari usaha itu pun membuahkan hasil yang cukup lumayan.Usaha yang masih dalam tahap perencanaan adalah usaha untuk ternak ikan gurami, kami masih merencanakannya dengan matang agar dapat berjalan dengan baik.

  6. Rekreasi
    Rekreasi dilakukan setiap tahun, tujuannya adalah untuk mempererat hubungan persaudaraan dan kekompakan.

Followers